GRESIK - Desa Wedani Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik, merupakan wilayah territorial Koramil 0817/08 Cerme, yang kerap menjadi jujukan para Pejabat dan investor lokal maupun luar negeri untuk mendapatkan hasil kreatifitas masyarakat setepat, dalam produk kain batik tenun dan sarung tenun, Senin (11/7/2022).
Hasil produksi kain batik tenun dan sarung tenun, menjadikan Desa Wedani merupakan salah satu Desa Devisa yang dipelopori oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan dalam wilayah. Selain itu sebagai upaya untuk memajukan usaha dan memajukan kualitas kain dalam pemasaran di wilayah Kabupaten Gresik dan beberapa mangsa pasar yang lainnya.
Serda Beni Murdani selaku Babinsa Koramil 0817/08 Cerme, yang mempunyai tanggung jawab membina wilayah dan masyarakat Desa Wedani, menuturkan bahwa Program Desa Devisa ini salah satunya dapat memberikan pengembangan kapasitas pelaku usaha yang berorientasi ekspor dan juga sangat penting dalam upaya mendorong peningkatan akses pasar dan update desain.
“Dengan begitu, Desa Wedani dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pemberdayaan para pelaku usaha, jadi program Desa Devisa yang sudah berjalan sampai saat ini sangat strategis terutama dalam meningkatkan kualitas produk terutama dalam mendorong pasar ekspor. Untuk kualitas produk dalam pemasaran, mereka (pengrajin) juga menggunakan Merk Kain Produksi bersama, yaitu dengan menggunakan Merk Wedani Giri Nata (WGN) yang sudah digunakan oleh 61 pelaku industri tenun di desa ini.” tuturnya.
Masih Serda Beni Murdani, “Dengan produk berbahan Sutra dan Masris, yang dibandrol dengan harga Rp. 300.000 hingga Rp. 1.600.000, - saya rasa cukup terjangkau, dan terbukti produk tenun ini banyak diminati oleh konsumen baik lokal maupun manca Negara.” pungkasnya. (*)